2 LOKAL FOOD
Kuliner khas Makassar yang paling mudah ditemui adalah Coto Makassar. Kuahnya dibuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi yang diiris-iris kecil-kecil. Biasanya soto ini dinikmati bersama ketupat atau burasa khas Makassar.
Coto Makassar atau yang kadang disebut dengan nama Coto Mangkasara merupakan kuliner khas kebanggaan masyarakat Makassar. Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia menjadikannya menu pilihan dalam penerbangan dari dan ke Makassar.
Sajian soto ini sebenarnya tak berbeda jauh dengan jenis soto dari daerah lain di nusantara. Tapi memang, Coto Makassar memiliki kekhasan berupa bumbu rempah dan kacang untuk membuat kuah yang kental.
Ada sekitar 40 macam rempah untuk membuat Coto Makassar. Orang Makassar menyebutnya ampah patang pulo. Selain aneka macam rempah, sambal taoco asal Tiongkok pun menjadi bagian tak terpisahkan dari Coto Makassar.
Rempah tersebut terdiri dari kacang, kemiri, cengkeh, pala, foeli, sere yang ditumbuk halus, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seldri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk melembutkan daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan.
Kenikmatan coto makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuaanya menggunakan kuali tanah yang disebut dengan korong butta atau uring butta.
Biasanya coto dimakan bersama ketupat, kacang, ditaburi daun bawang dan perasan jeruk nipis. Daging yang digunakan Coto Makassar adalah daging sapi. Ada pula yang menggunakan lidah, otak, limpa, paru, hati, jantung, babat, yang di iris kecil dan dicampur dengan kuah.
Kekhasan Coto Makassar tidak hanya dari bahan-bahan dan cara pembuatannya, namun juga aspek sejarahnya.
Coto Makassar sudah ada sejak masa Somba Opu yang merupakan pusat Kerajaan Gowa ketikaa mengalami kejayaan pada 1538. Saat itu Coto Makassar menjadi hidangan di Kerajaan Gowa. Demikian ditulis situs Halo Wisata.
Pada masa itu, para pengawal kerajaan menjadikan masakan ini sebagai menu makan pagi sebelum menjalankan tugasnya. Masakan yang terpengaruh oleh kuliner Tiongkok ini diperkirakan masuk Gowa pada abad ke-16.
Warung Coto Makassar pertama yang ada di Makassar adalah warung coto milik H. Dg. Sangkala. Warung coto yang sekarang tinggal nama tersebut dibangun pada 1940-an. Saking terkenalnya warung ini, para pejabat penting di negeri ini sering mengundangnya dalam berbagai acara-acara penting. Ribuan mangkok bisa dipesan dalam satu kali pemesanan.
Di Makassar sendiri sudah banyak bertebaran warung-warung yang menjual Coto Makassar dan selalu ramai dipadati oleh pembeli. Warung-warung tersebut banyak yang buka dari pagi hingga malam hari.
2. ES PALLU BUTUNG
Pallu Butung adalah makanan khas Sulawesi Selatan, makanan ini sering dijadikan hidangan untuk berbuka puasa di saat bulan Ramadan. Pallu Butung ini hampir mirip dengan Pisang Ijo.
Pallu Butung terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili dan garam yang kemudian sampai matang dan kental. lalu dimasukkan potongan-potongan pisang raja yang juga sudah masak lalu diaduk. Pallu Butung dapat dihidangkan hangat-hangat, juga bisa dihidangkan dingin dengan menambah parutan es di atasnya. Pallu Butung juga bisa ditambahkan sedikit sirup untuk menambah warna dan rasa manis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pallu_Butung
Es Palu Butung merupakan hidangan khas Makassar yang juga menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Berbeda dengan pisang berbalut adonan berwarna hijau pada Es Pisang Ijo, pisang dalam hidangan Es Palu Butung justru dipotong-potong seperti pada hidangan kolak.
Pada dasarnya, Es Palu Butung adalah hidangan yang sangat sederhana. Selain pisang, es ini menggunakan bahan semacam bubur berwarna putih yang terbuat dari tepung beras dan santan sehingga rasanya gurih. Tambahan es serut serta susu kental manis di atasnya semakin memberi rasa nikmat.
Di Makassar dan sekitarnya, Es Palu Butung ini sangat mudah ditemui apalagi saat bulan Ramadhan. Hidangan es ini menjadi salah satu menu berbuka favorit warga Makassar, karena selain menyegarkan juga mengenyangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar