1.1 DAUN PANDAN
1. DAUN PANDAN
Daun pandan adalah jenis daun-daunan berbentuk lancip panjang dan memiliki sudut siku pada bagian daunnya. Daun pandan merupakan jenis daun yang digunakan untuk masakan. Daun pandan berwarna hijau dan warna hijau daun pandan digunakan sebagai pewarna alami makanan. Daun pandan berserat halus dan mudah dibuat campuran dalam masakan. Daun pandan mudah ditemukan bahkan terkadang tumbuh di media pot. Tidak hanya bermanfaat banyak, daun pandan juga cantik dipajang dan dijadikan dekorasi halaman rumah. Daun pandan tidak terlalu susah ditemukan di pasar namun lebih baik menyediakan tanaman pandan di rumah karena jarang dijual dalam jumlah sedikit. Daun pandan berbau harum tetapi tidak mempunyai rasa yang khas.
2. SEJARAH
Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.
Di Indonesia, tumbuhan Pandan merupakan salah satu komoditas unggul yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (2017)[5], terdapat beberapa daerah yang memiliki lahan khusus untuk budidaya tumbuhan pandan, yaitu antara lain: Bekasi (luas tumbuhan pandan sebesar 4 Ha dan jumlah produksi sebesar 2 ton), Ciamis (luas tumbuhan pandan sebesar 3 Ha), Kuningan (luas tumbuhan pandan sebesar 57 Ha dan jumlah produksi sebesar 4 ton), Pangandaran (luas tumbuhan pandan sebesar 13 Ha dan jumlah produksi sebesar 6 ton), Sukabumi (luas tumbuhan pandan sebesar 20 Ha), serta Tasikmalaya (luas tumbuhan pandan sebesar 423 Ha dan jumlah produksi sebanyak 179 ton). Dari data tersebut, dapat diperoleh 3 area domisili Jawa Barat yang menghasilkan rata-rata produksi tumbuhan pandan terbesar, yaitu Bekasi dengan rata-rata produksi 717 kg/Ha, Kuningan dengan rata-rata produksi 116 kg/Ha, dan Tasikmalaya dengan rata-rata produksi 697 kg/Ha. Adapun lahan budidaya tumbuhan Pandan untuk subseksi Jawa Barat adalah sebesar 520 Ha dan jumlah produksi sebesar 192 ton (rata-rata produksi sebesar 593 kg/Ha).
3. MANFAAT/FUNGSI
Mengatasi RematikMenjaga Kesehatan Rambut
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Menetralkan Racun
Meredakan Rasa Nyeri
4. KANDUNGAN GIZI
~Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit, (Lopez dan Nonato, 2012). Pada pandan wangi, terdapat kandungan senyawa alkaloid tipe piperidine, yaitu pandamarine, pandamarilectones, dengan struktur pyrroline, (Katzer, 2012).
~Saponin
Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya immunomodulator, antitumor, antiinflamasi, antivirus, antijamur, dapat membunuh kerang-kerangan, hipoglikemik, dan efek hipokolesterol. Saponin mempunyai sifat bermacam-macam, yaitu memiliki rasa manis atau pahit, dapat membentuk buih, dapat menstabilkan emulsi, dan dapat menyebabkan hemolisis. Soekamto 2011 mengatakan saponin dapat digunakan antara lain untuk membuat minuman beralkohol, dalam industri pakaian dan kosmetik, dalam membuat obat-obatan, serta sebagai obat tradisional.
Saponin ditemukan terutama dalam tumbuh-tumbuhan. Namanya diambil dari genus suatu tumbuhan yaitu saponaria, akar dari famili Caryophyllaceae yang dapat dibuat sabun. Saponin juga dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan famili lain, (Soekamto, 2011).
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan antimikroba. Hal ini didasarkan pada sifat sitotoksik dari saponin dan kemampuannya dalam mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma sehingga sel mikroba menjadi lisis.
Pemakaian herbal yang mengandung saponin memiliki efek samping sehingga harus berhati-hati. Orang hamil sebaiknya tidak mengonsumsi herbal yang mengandung saponin. Selain itu, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan pada orang dengan gagal ginjal sebaiknya menghindarinya, karena sebagian saponin dapat menyebabkan retensi air dan kalium
~Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa golongan fenolik. Senyawa fenol dapat mengikat protein. Keberadaan flavonoid pada daun tanaman dipengaruhi oleh proses fotosintesis sehingga daun muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid.
Flavonoid dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang sangat kuat sehingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia. Senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar dapat ditemukan dalam kandungan tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid.
Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/ rematik, migrain, wasir, dan periodontitis.
~Tanin
Tanin merupakan senyawa metabolit sekunder yang sering ditemukan pada tanaman. Tanin merupakan astrigen, polifenol, memiliki rasa pahit, dapat mengikat dan mengendapkan protein serta larut dalam air (terutama air panas). Umumnya tanin digunakan untuk pengobatan penyakit kulit dan sebagai antibakteri, tetapi tanin juga banyak diaplikasikan untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan) dan wasir.
Tanin terdapat luas pada tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus di jaringan kayu. Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer yang kuat dan tidak larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang berasal dari tuumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya menyambung silang protein. Tanin mempunyai mekanisme mempresipitasi protein bakteri sehingga terjadi inaktivasi enzim yang diproduksi bakteri dan menginaktivasi protein transport dinding sel bakteri sehingga merusak dinding sel bakteri.
Secara fisika, tanin memiliki sifat antara lain akan membentuk koloid jika dilarutkan ke dalam air, memiliki rasa asam dan sepat, jika dicampur dengan alkaloid dan gelatin akan terjadi endapan, tidak dapat mengkristal, dan dapat mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik.
~Polifenol
Polifenol atau senyawa phenolic merupakan senyawa antioksidan alami pada tumbuhan, dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organik polifungsional. Antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan memiliki gugus hidroksil pada struktur molekulnya. Jumlah gugus hidroksil inilah yang mempengaruhi aktivitas antioksidan senyawa phenolic pada tumbuhan. Jika gugus hidroksil yang dimiliki lebih dari satu, maka aktivitas antioksidannya akan meningkat.
Aktivitas antioksidan dari polifenol berperan penting dalam penyerapan dan penetralan radikal bebas atau penguraian peroksida. Antioksidan polifenol biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan, kosmetik, farmasi, dan plastik. Antioksidan polifenol juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Polifenol pada pandan wangi dapat diperoleh dari daun melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%. Zat yang dihasilkan dapat dijadikan alternatif pengganti antioksidan sintetik dalam industri pangan.
~Zat Warna
Daun pandan wangi mengandung zat warna dan minyak atsiri. Senyawa penyusun absolute minyak atsiri daun pandan wangi terdiri atas golongan senyawa alkana, alkena, benzena, alkohol, fenol, terpen, dan ester. Komponen penyusun aroma pada pandan wangi berwarna kuning sebagai hasil oksidasi pigmen karotenoid.
Pada daun, terdapat kandungan minyak esensial yang terdiri dari asetilpirolin, linalool, pandamarilakton, dan seskuitperen hidrokarbon. Pada akar, terdapat asam 4- hidrobenzoik.
Khasiat pandan wangi terutama pada daunnya. Daun pandan wangi merupakan komponen cukup penting dalam tradisi boga Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu digunakan sebagai pewangi makanan karena aroma yang dihasilkannya. Selain sebagai pewangi makanan, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan untuk mengharumkan ruangan. Oleh karena aroma yang dihasilkannya, pandan wangi dijadikan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi. Alkaloid 2-acetyl-1-pyrroline merupakan zat yang memberi rasa harum.
Pandan wangi juga memiliki khasiat sebagai obat. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek yang sinergis dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Berdasarkan beberapa literatur, tumbuhan pandan wangi mengandung zat bioaktif yang memiliki khasiat sebagai antidiabetes, analgesik, antioksidan, antibakteri dan antijamur.
Ciri-ciri pandan wangi ini antara lain memiliki batang yang bulat dengan bekas duduk daun dan bercabang, memiliki daun yang berwarna hijau dengan panjangnya mencapai 55-75 cm dan lebarnya yang mencapai 4-5 cm, bunganya majemuk dan berbentuk bongol, warna putih, tinggi tanaman ini mencapai 3,7 - 4,3 m dan lebarnya mencapai kurang lebih 2,3 m - 9,0 m.
1.2 DAUN MINT
1.DAUN MINT
Daun mint adalah jenis daun dari tanaman herbal spesies Mentha yang banyak digunakan pada makanan, minuman, atau bahkan di ramuan minyak pijat dan aromaterapi. Daun kecil ini memiliki rasa sedikit pedas dengan aroma yang menyegarkan. Tak jarang, daun ini juga sering dijadikan bahan campuran dalam permen karet dan teh.
Mentha (Mint) merupakan sebuah genus yang terbagi menjadi 25 spesies. Tanaman ini biasanya ditanam di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara. Cocok digunakan sebagai daun mint, khususnya sebagai makanan, minuman, pasta gigi, permen karet, dan permen.
Asal-Usul Daun Mint
Daun mint sudah digunakan sebagai pasta gigi sejak abad ke-14 dan pada masa itu juga digunakan untuk pemutih gigi. Seorang Bapak Botani Inggris bernama Turner mengatakan bahwa daun mint dapat menambah rasa lezat pada saus. Salah satu spesies mint yang bernama Spearmint dulu sering ditambahkan pula pada susu untuk menghindari susu mengental. Spearmint juga dulu sering digunakan sebagai bahan pembuatan saus dan jeli untuk disajikan bersama hidangan daging domba. Jenis yang sama pun dulu direkomendasikan sebagai pengobatan cegukan, perut kembung, dan gangguan pencernaan.
Daun mint berasal dari genus Mentha. Mint memiliki batang persegi dan daun aromatik. Tanaman ini dapat menyebar secara vegetatif dengan stolon dapat menjadi tanaman liar di kebun. Bunga-bunganya kecil dan berwarna ungu pucat, pink, atau putih. Famili Lamiaceae atau yang merupakan famili tanaman mint ini juga terdapat beberapa spesies lain yaitu :
~The Bergamots atau Bee Balm yang merupakan genus Monarda, biasa juga disebut mint kuda
~Genus Pycnathemum yang biasa disebut mint pegunungan
~Catnip (Nepeta Cataria) atau lazim disebut catmint (mint kucing).
~Dittany (Cunila Origaniodes) disebut pula mint batu.
~Yang terakhir berasal dari Australia dari genus Prostanthera yang disebut mint bushes.
3. MANFAAT/FUNGSI
1. Menjaga kesehatan gigi
2. Meringankan kram menstruasi
3. Mengatasi gangguan pencernaan
4. Meredakan sakit kepala
5. Meningkatkan fungsi otak
4. KANDUNGAN GIZI
Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak atsiri yang disebut minyak permen (peppermint oil) (Ardisela, 2012). Menurut Sastrohamidjojo (2004), bila minyak permen (peppermint oil) diproses lebih lanjut akan diperoleh kandungan menthol. Penyulingan dilakukan pada 70-80% kandungan menthol pada minyak permen (peppermint oil) dengan cara pengurangan tekanan, sehingga didapatkan bentuk kristal yang berwarna putih dan memiliki bau khas. Oleh karena itu, menthol digunakan secara luas baik dalam bidang obat-obatan, maupun sebagai bahan yang dicampurkan dalam makanan, minuman, pasta gigi (Sastrohamidjojo, 2004).
5. KARAKTERISTIK
Daun mint berwarna hijau seperti daun pada umumnya karena mengandung klorofil,memiliki tulang daun menjari dengan pinggiran bergerigi dan permukaan daun ditutupi oleh bulu-bulu halus dan agak tebal.
Daun mint biasanya banyak tumbuh di lingkungan yang memiliki curah hujan sedang (Dataran tinggi).
https://brainly.co.id/tugas/2466578
1.3 DAUN JERUK
1.DAUN JERUK
Daun jeruk adalah jenis daun-daunan. Daun jeruk didapat dari tanaman jeruk. Daun jeruk digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya menambah aroma harum dalam masakan. Daun jeruk juga mempunyai rasa yang khas sehingga daun jeruk sering dijadikan perasa dalam olahan kuliner.
2. SEJARAH
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis".
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.
3. MANFAAT/FUNGSI
1. Meningkatkan Kinerja Pencernaan2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
3. Menghambat Penuaan
4. Menurunkan Berat Badan
5. Menyembuhkan Batuk Disertai Influenza
6. Mengobati Demam atau Flu
4. KANDUNGAN GIZI
Gizi Jumlah / 100 gram
Kalsium 40 mg
Fosfor 22 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin A 0 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin C 27 mg
Lemak 0,1 gram
Karbohidrat 12,3 gram
Kalsium 40 mg
Energi 37 kkal
5. KARAKTERISTIK
- memiliki bentuk bulat atau lonjong,
- agar runcing di bagian pucuk buah,
- berwrna hijau dan juga kekuningan,
- memiliki kulit agak tebal dan sulit di buka langsung,
- memiliki daging tebal dan tidak serabut bagian dalam,
- bijinya berbentuk bulat oval;
- memiliki rasa asam atau tidak manis