Jumat, 22 November 2019

DESCRIBE INGREDIENTS 3.14

DESCRIBE INGREDIENTS

1.1 DAUN PANDAN
1. DAUN PANDAN

Hasil gambar untuk daun pandan adalah

Daun pandan adalah jenis daun-daunan berbentuk lancip panjang dan memiliki sudut siku pada bagian daunnya. Daun pandan merupakan jenis daun yang digunakan untuk masakan. Daun pandan berwarna hijau dan warna hijau daun pandan digunakan sebagai pewarna alami makanan. Daun pandan berserat halus dan mudah dibuat campuran dalam masakan. Daun pandan mudah ditemukan bahkan terkadang tumbuh di media pot. Tidak hanya bermanfaat banyak, daun pandan juga cantik dipajang dan dijadikan dekorasi halaman rumah. Daun pandan tidak terlalu susah ditemukan di pasar namun lebih baik menyediakan tanaman pandan di rumah karena jarang dijual dalam jumlah sedikit. Daun pandan berbau harum tetapi tidak mempunyai rasa yang khas.

2. SEJARAH

Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.
Di Indonesia, tumbuhan Pandan merupakan salah satu komoditas unggul yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (2017)[5], terdapat beberapa daerah yang memiliki lahan khusus untuk budidaya tumbuhan pandan, yaitu antara lain: Bekasi (luas tumbuhan pandan sebesar 4 Ha dan jumlah produksi sebesar 2 ton), Ciamis (luas tumbuhan pandan sebesar 3 Ha), Kuningan (luas tumbuhan pandan sebesar 57 Ha dan jumlah produksi sebesar 4 ton), Pangandaran (luas tumbuhan pandan sebesar 13 Ha dan jumlah produksi sebesar 6 ton), Sukabumi (luas tumbuhan pandan sebesar 20 Ha), serta Tasikmalaya (luas tumbuhan pandan sebesar 423 Ha dan jumlah produksi sebanyak 179 ton). Dari data tersebut, dapat diperoleh 3 area domisili Jawa Barat yang menghasilkan rata-rata produksi tumbuhan pandan terbesar, yaitu Bekasi dengan rata-rata produksi 717 kg/Ha, Kuningan dengan rata-rata produksi 116 kg/Ha, dan Tasikmalaya dengan rata-rata produksi 697 kg/Ha. Adapun lahan budidaya tumbuhan Pandan untuk subseksi Jawa Barat adalah sebesar 520 Ha dan jumlah produksi sebesar 192 ton (rata-rata produksi sebesar 593 kg/Ha).

3. MANFAAT/FUNGSI
Mengatasi Rematik
Menjaga Kesehatan Rambut
Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Menetralkan Racun
Meredakan Rasa Nyeri

4. KANDUNGAN GIZI
~Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan kadar yang sedikit, (Lopez dan Nonato, 2012). Pada pandan wangi, terdapat kandungan senyawa alkaloid tipe piperidine, yaitu pandamarine, pandamarilectones, dengan struktur pyrroline, (Katzer, 2012).
~Saponin
Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya immunomodulator, antitumor, antiinflamasi, antivirus, antijamur, dapat membunuh kerang-kerangan, hipoglikemik, dan efek hipokolesterol. Saponin mempunyai sifat bermacam-macam, yaitu memiliki rasa manis atau pahit, dapat membentuk buih, dapat menstabilkan emulsi, dan dapat menyebabkan hemolisis. Soekamto 2011 mengatakan saponin dapat digunakan antara lain untuk membuat minuman beralkohol, dalam industri pakaian dan kosmetik, dalam membuat obat-obatan, serta sebagai obat tradisional.
Saponin ditemukan terutama dalam tumbuh-tumbuhan. Namanya diambil dari genus suatu tumbuhan yaitu saponaria, akar dari famili Caryophyllaceae yang dapat dibuat sabun. Saponin juga dapat diperoleh dari beberapa tumbuhan famili lain, (Soekamto, 2011).
Saponin berfungsi sebagai antibakteri dan antimikroba. Hal ini didasarkan pada sifat sitotoksik dari saponin dan kemampuannya dalam mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma sehingga sel mikroba menjadi lisis.
Pemakaian herbal yang mengandung saponin memiliki efek samping sehingga harus berhati-hati. Orang hamil sebaiknya tidak mengonsumsi herbal yang mengandung saponin. Selain itu, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, dan pada orang dengan gagal ginjal sebaiknya menghindarinya, karena sebagian saponin dapat menyebabkan retensi air dan kalium
~Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa golongan fenolik. Senyawa fenol dapat mengikat protein. Keberadaan flavonoid pada daun tanaman dipengaruhi oleh proses fotosintesis sehingga daun muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid.
Flavonoid dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang sangat kuat sehingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia. Senyawa ini terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar dapat ditemukan dalam kandungan tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid.
Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/ rematik, migrain, wasir, dan periodontitis.
~Tanin
Tanin merupakan senyawa metabolit sekunder yang sering ditemukan pada tanaman. Tanin merupakan astrigen, polifenol, memiliki rasa pahit, dapat mengikat dan mengendapkan protein serta larut dalam air (terutama air panas). Umumnya tanin digunakan untuk pengobatan penyakit kulit dan sebagai antibakteri, tetapi tanin juga banyak diaplikasikan untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan pendarahan) dan wasir.
Tanin terdapat luas pada tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus di jaringan kayu. Tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer yang kuat dan tidak larut dalam air. Dalam industri, tanin adalah senyawa yang berasal dari tuumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai karena kemampuannya menyambung silang protein. Tanin mempunyai mekanisme mempresipitasi protein bakteri sehingga terjadi inaktivasi enzim yang diproduksi bakteri dan menginaktivasi protein transport dinding sel bakteri sehingga merusak dinding sel bakteri.
Secara fisika, tanin memiliki sifat antara lain akan membentuk koloid jika dilarutkan ke dalam air, memiliki rasa asam dan sepat, jika dicampur dengan alkaloid dan gelatin akan terjadi endapan, tidak dapat mengkristal, dan dapat mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik.
~Polifenol
Polifenol atau senyawa phenolic merupakan senyawa antioksidan alami pada tumbuhan, dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organik polifungsional. Antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan memiliki gugus hidroksil pada struktur molekulnya. Jumlah gugus hidroksil inilah yang mempengaruhi aktivitas antioksidan senyawa phenolic pada tumbuhan. Jika gugus hidroksil yang dimiliki lebih dari satu, maka aktivitas antioksidannya akan meningkat.
Aktivitas antioksidan dari polifenol berperan penting dalam penyerapan dan penetralan radikal bebas atau penguraian peroksida. Antioksidan polifenol biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada makanan, kosmetik, farmasi, dan plastik. Antioksidan polifenol juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Polifenol pada pandan wangi dapat diperoleh dari daun melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%. Zat yang dihasilkan dapat dijadikan alternatif pengganti antioksidan sintetik dalam industri pangan.
~Zat Warna
Daun pandan wangi mengandung zat warna dan minyak atsiri. Senyawa penyusun absolute minyak atsiri daun pandan wangi terdiri atas golongan senyawa alkana, alkena, benzena, alkohol, fenol, terpen, dan ester. Komponen penyusun aroma pada pandan wangi berwarna kuning sebagai hasil oksidasi pigmen karotenoid.
Pada daun, terdapat kandungan minyak esensial yang terdiri dari asetilpirolin, linalool, pandamarilakton, dan seskuitperen hidrokarbon. Pada akar, terdapat asam 4- hidrobenzoik.
Khasiat pandan wangi terutama pada daunnya. Daun pandan wangi merupakan komponen cukup penting dalam tradisi boga Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu digunakan sebagai pewangi makanan karena aroma yang dihasilkannya. Selain sebagai pewangi makanan, daun pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan untuk mengharumkan ruangan. Oleh karena aroma yang dihasilkannya, pandan wangi dijadikan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi. Alkaloid 2-acetyl-1-pyrroline merupakan zat yang memberi rasa harum.
Pandan wangi juga memiliki khasiat sebagai obat. Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek yang sinergis dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Berdasarkan beberapa literatur, tumbuhan pandan wangi mengandung zat bioaktif yang memiliki khasiat sebagai antidiabetes, analgesik, antioksidan, antibakteri dan antijamur.

5. KARAKTERISTIK

Ciri-ciri pandan wangi ini antara lain memiliki batang yang bulat dengan bekas duduk daun dan bercabang, memiliki daun yang berwarna hijau dengan panjangnya mencapai 55-75 cm dan lebarnya yang mencapai 4-5 cm, bunganya majemuk dan berbentuk bongol, warna putih, tinggi tanaman ini mencapai 3,7 - 4,3 m dan lebarnya mencapai kurang lebih 2,3 m - 9,0 m.

1.2 DAUN MINT
1.DAUN MINT

Hasil gambar untuk daun mint wikipedia

Daun mint adalah jenis daun dari tanaman herbal spesies Mentha yang banyak digunakan pada makanan, minuman, atau bahkan di ramuan minyak pijat dan aromaterapi. Daun kecil ini memiliki rasa sedikit pedas dengan aroma yang menyegarkan. Tak jarang, daun ini juga sering dijadikan bahan campuran dalam permen karet dan teh.
Mentha (Mint) merupakan sebuah genus yang terbagi menjadi 25 spesies. Tanaman ini biasanya ditanam di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika Utara. Cocok digunakan sebagai daun mint, khususnya sebagai makanan, minuman, pasta gigi, permen karet, dan permen.

2. SEJARAH

Asal-Usul Daun Mint

Daun mint sudah digunakan sebagai pasta gigi sejak abad ke-14 dan pada masa itu juga digunakan untuk pemutih gigi. Seorang Bapak Botani Inggris bernama Turner mengatakan bahwa daun mint dapat menambah rasa lezat pada saus. Salah satu spesies mint yang bernama Spearmint dulu sering ditambahkan pula pada susu untuk menghindari susu mengental. Spearmint juga dulu sering digunakan sebagai bahan pembuatan saus dan jeli untuk disajikan bersama hidangan daging domba. Jenis yang sama pun dulu direkomendasikan sebagai pengobatan cegukan, perut kembung, dan gangguan pencernaan.

Daun mint berasal dari genus Mentha. Mint memiliki batang persegi dan daun aromatik. Tanaman ini dapat menyebar secara vegetatif dengan stolon dapat menjadi tanaman liar di kebun. Bunga-bunganya kecil dan berwarna ungu pucat, pink, atau putih. Famili Lamiaceae atau yang merupakan famili tanaman mint ini juga terdapat beberapa spesies lain yaitu :
~The Bergamots atau Bee Balm yang merupakan genus Monarda, biasa juga disebut mint kuda
~Genus Pycnathemum yang biasa disebut mint pegunungan
~Catnip (Nepeta Cataria) atau lazim disebut catmint (mint kucing).
~Dittany (Cunila Origaniodes) disebut pula mint batu.
~Yang terakhir berasal dari Australia dari genus Prostanthera yang disebut mint bushes.

3. MANFAAT/FUNGSI

1. Menjaga kesehatan gigi
2. Meringankan kram menstruasi
3. Mengatasi gangguan pencernaan
4. Meredakan sakit kepala
5. Meningkatkan fungsi otak

4. KANDUNGAN GIZI
Daun mint (Mentha piperita L.) merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak atsiri yang disebut minyak permen (peppermint oil) (Ardisela, 2012). Menurut Sastrohamidjojo (2004), bila minyak permen (peppermint oil) diproses lebih lanjut akan diperoleh kandungan menthol. Penyulingan dilakukan pada 70-80% kandungan menthol pada minyak permen (peppermint oil) dengan cara pengurangan tekanan, sehingga didapatkan bentuk kristal yang berwarna putih dan memiliki bau khas. Oleh karena itu, menthol digunakan secara luas baik dalam bidang obat-obatan, maupun sebagai bahan yang dicampurkan dalam makanan, minuman, pasta gigi (Sastrohamidjojo, 2004).

5. KARAKTERISTIK

Daun mint berwarna hijau seperti daun pada umumnya karena mengandung klorofil,memiliki tulang daun menjari dengan pinggiran bergerigi dan permukaan daun ditutupi oleh bulu-bulu halus dan agak tebal.
Daun mint biasanya banyak tumbuh di lingkungan yang memiliki curah hujan sedang (Dataran tinggi).
https://brainly.co.id/tugas/2466578

1.3 DAUN JERUK
1.DAUN JERUK
Hasil gambar untuk daun jeruk adalah


Daun jeruk adalah jenis daun-daunan. Daun jeruk didapat dari tanaman jeruk. Daun jeruk digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya menambah aroma harum dalam masakan. Daun jeruk juga mempunyai rasa yang khas sehingga daun jeruk sering dijadikan perasa dalam olahan kuliner.

2. SEJARAH

Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Sebutan "jeruk" kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari, penyebutan "jeruk" atau "limau" (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti "jeruk keprok" atau "jeruk manis". Di Jawa, "limau" (atau "limo") berarti "jeruk nipis".

Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.

Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.

Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.

3. MANFAAT/FUNGSI
1. Meningkatkan Kinerja Pencernaan
2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
3. Menghambat Penuaan
4. Menurunkan Berat Badan
5. Menyembuhkan Batuk Disertai Influenza
6. Mengobati Demam atau Flu

4. KANDUNGAN GIZI


Gizi Jumlah / 100 gram
Kalsium 40 mg
Fosfor 22 mg
Zat besi 1 mg
Vitamin A 0 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin C 27 mg
Lemak 0,1 gram
Karbohidrat 12,3 gram
Kalsium 40 mg
Energi 37 kkal

5. KARAKTERISTIK
  • memiliki bentuk bulat atau lonjong,
  • agar runcing di bagian pucuk buah,
  • berwrna hijau dan juga kekuningan,
  • memiliki kulit agak tebal dan sulit di buka langsung,
  • memiliki daging tebal dan tidak serabut bagian dalam,
  • bijinya berbentuk bulat oval;
  • memiliki rasa asam atau tidak manis

DESCRIBE INGREDIENTS 3.13

DESCRIBE INGREDIENTS

1.1 GULA MERAH
1. GULA MERAH ( PALM SUGAR )

Hasil gambar untuk GULA MERAH ADALAH

Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan.

2. SEJARAH
Awalnya, bahan baku gula merah ( Gula jawa ) hanya dari tebu. Teknik membuat gula merah ( Gula jawa ) dari tebu, diketemukan di India pada zaman kekaisaran Gupta (abad ke 5 SM). Belakangan gula merah ( Gula jawa ) juga dibuat dari air nira sadapan bunga jantan aren, kelapa, dan lontar. Dari India, kultur membuat gula ini merambah China, Arab, dan Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara.
Pada abad-abad selanjutnya gula merah ( Gula jawa ) India dan Asia Tenggara, menjadi mata dagangan sangat penting di Timur Tengah, dan Eropa. Sebelumnya yang dikenal sebagai bahan pemanis di Timur Tengah hanya kurma dan madu. Budidaya tebu secara komersial untuk bahan gula merah ( Gula jawa ), dimulai di China pada zaman Kaisar Taizong (599 –649), dari Dinasti Tang.
Sebelum tahun 1800an, hanya dikenal gula merah ( Gula jawa ). Mengkristalkan gula putih dari bahan bit gula baru diketemukan di Eropa pada akhir tahun 1700an. Teknologi mengkristalkan gula putih dari bahan bit, kemudian dikembangkan untuk gula tebu. Sejak itu, agroindustri gula putih dari tebu berkembang pesat di Jawa, Amerika Tengah, dan Selatan.

3. MANFAAT/FUNGSI
  • 1. Baik untuk Pencernaan
  • 2. Menjaga Keseimbangan Elektrolit dalam Tubuh
  • 3. Mencegah Anemia
  • 4. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung
  • 5. Membantu Mengatasi Asma
  • 6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
  • 7. Meredakan Nyeri Haid

4. KANDUNGAN GIZI
Informasi Gizi
Ukuran Porsi
100 gram (g)
Per porsi
Energi
1577 kj
377 kkal
Lemak
0g
Lemak Jenuh
0g
Lemak tak Jenuh Ganda
0g
Lemak tak Jenuh Tunggal
0g
Kolesterol
0mg
Protein
0g
Karbohidrat
97,33g
Serat
0g
Gula
96,21g
Sodium
39mg
Kalium
346mg



5. KARAKTERISTIK
A. Gula Jawa (kelapa)
Gula merah yang paling banyak ditemui adalah gula Jawa atau gula kelapa. Nira pohon kelapa disadap, diolah, dan dicetak dalam bambu (gula Jawa bentuk silinder) atau tempurung kelapa (gula Jawa bentuk batok). Gula kelapa banyak digunakan masyarakat Jawa untuk bahan baku kecap manis, pemanis minuman, dodol, kinca, atau kue. Warna cokelatnya lebih tua dibanding gula aren dan biasanya agak kotor, sehingga harus disaring terlebih dahulu. Gula Merah Kelapa dibuat dari bahan nira kelapa (legen).
B. Gula Aren


Gula aren atau gula kawung hampir sama dengan gula Jawa. Bedanya, gula aren diambil dari nira pohon aren (enau atau kolang-kaling) dan berwarna cokelat cerah. Bentuknya ada yang silindris dan ada yang berbentuk batok runcing, namun biasanya dibungkus dengan daun kelapa kering. Konon, indeks glikemiknya lebih tinggi dari gula kelapa. Bagaimanapun juga, sebagian orang lebih menyukai gula aren untuk membuat kue karena dianggap lebih harum, enak, dan bersih.
Gula aren berasal dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau (aren) yang akan tumbuh mulai dari ruas paling atas secara terus menerus sampai ke ruas yang paling bawah. Sementara bunga betinanya yang menghasilkan buah kolang-kaling hanya tumbuh pada ruas-ruas paling atas. Usia produktif aren sebagai penghasil nira bisa mencapai 10 tahun lebih. Usia sadap satu malai bunga bisa sampai 6 bulan. Panjang pendeknya usia sadap aren, ditentukan oleh panjang pendeknya tangkai bunga jantan, ketajaman pisau sadap dan kepiawaian penyadap dalam menyisir tangkai bunga.
1.2  KEMANGI
1. KEMANGI ( Ocimum basilicum )

Hasil gambar untuk KEMANGI ADALAH

Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.
Masyarakat Minangkabau menggunakan tumbuhan sejenis kemangi yang dinamakan dengan ruku-ruku yang di dalam Bahasa Thailand disebut sebagai bai kra pao. Ruku-ruku biasanya digunakan untuk memasak gulai ikan dan asam padeh (asam pedas).

2. SEJARAH

Paseban berarti tempat untuk bermusyawarah atau rapat para petinggi atau pemimpin kerajaan. Tempat itu biasanya berupa pendapa, aula, gedung, atau sejenisnya. Akan tetapi, Paseban Kemangi ternyata bukan seperti itu. Tidak ada bekas-bekas bangunan gedung yang megah. Tempat itu sekarang berupa hamparan sawah yang subur di tepi pantai. Letaknya di sebelah utara kota Kendal.
Di sana terdapat makam yang dipandang keramat. Konon Paseban Kemangi merupakan tempat musyawarah para petinggi atau pejabat kerajaan Mataram yang berkemas menyerang Batavia (Jakarta). Penyerangan itu terjadi pada tahun 1628 dan 1629 atas perintah Sultan Agung di Mataram. Alasannya, orang-orang Belanda atau Kompeni yang sudah mendirikan benteng perdagangan harus ditundukkan. Mereka harus mengakui kekuasaan Mataram agar tidak serakah dalam berdagang.
Untuk penyerangan itulah dipersiapkan puluhan ribu prajurit. Sebagai panglima perang, diangkatlah Tumenggung Bahurekso yang berkedudukan di Kendal. Pengangkatan itu dilaksanakan oleh Sultan Agung sendiri di sebuah per-sidangan Kerajaan Mataram. Sejak itulah Kendal menjadi pusat perhatian para petinggi atau pejabat Mataram. Kendal menjadi markas angkatan perang dan pusat kegiatan banyak pihak.
Para petinggi dari berbagai daerah kekuasaan Mataram segera berkumpul di Kendal untuk membahas persiapan perang. Rapat-rapat rahasia untuk keperluan itu tidak dilaksanakan di pendapa kabupaten, tetapi di tempat yang tersembunyi. Maksudnya agar tidak diketahui mata-mata atau intelijen Belanda. Tempat itu masih berupa hutan belukar yang terletak di tepi pantai. Di sana tumbuh pohon-pohon besar yang rindang. Namanya pohon kemangi sehingga tempat itu terkenal dengan sebutan Paseban Kemangi. Wilayah itu dijaga dengan ketat agar tidak dimasuki atau dilewati sembarang orang. Hanya pejabat yang penting-penting boleh datang ke sana dengan keperluan yang khusus.
Penjagaan itu berlapis-lapis di bawah pimpinan Tumenggung Rajekwesi yang bergelar Ki Ageng Kemangi. Ada penjagaan lapis pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Penjagaan itu tidak hanya dilakukan dengan kekuatan prajurit, tetapi juga dengan kekuatan gaib. Artinya, di lapis tertentu dipasangi atau ditebari mantra-mantra yang sakti. Konon siapa pun yang sudah memasuki wilayah inti Paseban Kemangi tidak terlihat oleh orang biasa. Hal itu terjadi karena kesaktian Tumenggung Rajekwesi yang memasang penjagaan gaib yang terkenal dengan sebutan oyot mimang.
Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa seseorang bisa kehilangan arah atau lupa diri apabila melangkahi atau melanggar oyot (akar) mimang. Konon oyot mimang hanya terdapat di hutan-hutan yang keramat. Ada yang berpendapat oyot mimang itu merupakan kiasan. Maksudnya adalah mantra-mantra yang bersumber dari ayat-ayat suci AI-Qur'an. Yang jelas.berkembanglah kepercayaan bahwa siapa pun yang telah melintasi oyot mimang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Di paseban itulah diputuskan berbagai masalah penting. Pada mulanya diputuskan Tumenggung Wongso Kerto dari Jepara dan anak laki-lakinya yang bernama Kerti Wongso untuk bertugas sebagai mata-mata atau pejabat intelijen ke Batavia. Mereka berlayar dari Jepara dan di dekat Kendal terhalang oleh batu karang. Mereka pun beristirahat sejenak di gugusan pulau karang itu. Kelak tempat itu dikenal dengan nama Karangmalang. Ternyata tempat itu tidak jauh letaknya dari Paseban Kemangi.
Jalan masuk ke wilayah Paseban Kemangi ditandai dengan pohon pucang yang besar-besar. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Pucang atau Pucangrejo, yang berarti 'desa Pucang yang makmur'. Tidak jauh dari situ terdapat sebuah jembatan yang pasti dilewati para petinggi atau pejabat untuk memasuki Paseban Kemangi. Jembatan yang tidak seberapa tingginya itu tetap dikenal dengan sebutan Kretek Luhur yang berarti 'jembatan para petinggi' (kretek = jembatan; luhur = tinggi).
Siapa pun yang akan ke Paseban Kemangi harus singgah dahuiu di pade-pokan Tumenggung Rajekwesi. Selain untuk beristirahat sejenak, persinggahan itu juga dimaksudkan untuk menjamin keamanan setiap tokoh. Di situlah diperkirakan batas wilayah yang boleh dimasuki para pengawal atau ajudan. Dengan demikian, di tempat itulah bertemu dan berkumpul para pengawal dari berbagai kadipaten.
Wajarlah berkembang kesibukan dan keramaian di sana sehingga terbentuklah desa Depok yang kemudian berganti nama Suradadi, yang berarti 'menjadi berani' (sura - berani; dadi - menjadi). Siapa pun yang telah singgah di desa Depok atau Suradadi akan menjadi orang yang gagah berani.
Kesibukan yang berkembang di Paseban Kemangi memerlukan bahan pangan atau logistik yang banyak. Oleh karena itu, segeralah dibuka lahan persawahan dan irigasinya. Konon sungai irigasi itu dibuat oleh Tumenggung Rajekwesi dan Kiai Akrobudin bersama para santrinya yang sakti-sakti. Kelak sungai irigasi itu disebut Kaliyoso, yang berarti sungai (= kali) yang sengaja dibuat atau dibikin (= yasa). Manfaatnya ternyata dirasakan masyarakat hingga sekarang.
Kesibukan itu tidak hanya di wilayah dalam, tetapi juga di luar batas-batas Paseban Kemangi. Setiap gerbang ke paseban dijaga ketat demi keselamatan dan keamanan semua pihak. Di sebelah timur terdapat gerbang yang menjadi tanggung jawab Kiai Tumenggung Panjirejo dari Kadipaten Pekalongan. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Rejo atau Rejosari.
Tanggung jawab gerbang dari arah Laut Jawa dipercayakan kepada Pangeran Sambong dan dua orang ajudannya, yaitu Kiai Mojo dan Kiai Sandi. Mereka juga membuka lahan persawahan dan membikin sungai irigasi. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Tanjung Mojo dan desa Kalirejo.
Pendek kata, banyak peninggalan atau bekas kegiatan di sekitar Paseban Kemangi yang sekarang menjadi desa-desa bersejarah. Di samping itu, banyak juga misteri atau kegaiban yang dipercaya masih tersisa di kawasan tersebut. Keadaan yang tampak sekarang adaiah persawahan dan sejumlah makam keramat. Akan tetapi. dipercaya masih menyimpang misteri kehidupan alam gaib.
Tentu saja kisahnya bermacam-macam karena berasal dari tuturan banyak orang. Ada yang mengaku pernah melihat bangunan megah seperti keraton. Ada lagi yang berkisah mendengar lantunan musik gamelan dari kawasan Paseban. Ada juga yang mengaku pemah mendengar keramaian pasar malam, dan macam-macam.
Dikisahkan juga bahwa kawasan Paseban Kemangi sekarang dihuni makhluk halus yang berasal dari kawasan Alas Roban di dekat Pekalongan. Mereka dipindahkan atas kesaktian Ki Ageng Penatus dari Gringsing. Oleh karena itu, wilayah Kemangi terlarang ditempati oleh anak cucu Ki Ageng Penatus. Siapa pun yang nekat melanggar pantangan itu akan mengalami kesulitan selama hidupnya.
Kepercayaan semacam itu merupakan sisa atau warisan budaya masa silam. Di kemudian hari bisa saja berubah karena perkembangan zaman. Yang jelas, Paseban Kemangi telah mencatat sejarah besar dalam perjuangan awal bangsa Indonesia.

3. MANFAAT/FUNGSI
Menyehatkan organ reproduksi
Menjaga kesehatan jantung
Mencegah bau mulut
Mengatasi kembung dan mag
Mengobati radang sendi
Menyehatkan kulit berminyak

4. KANDUNGAN GIZI
Nama Bahan Makanan : Daun Kemangi
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Daun Kemangi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daun Kemangi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 65 %
Jumlah Kandungan Energi Daun Kemangi = 43 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daun Kemangi = 5,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daun Kemangi = 0,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daun Kemangi = 7,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daun Kemangi = 35 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daun Kemangi = 106 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daun Kemangi = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daun Kemangi = 1017 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daun Kemangi = 0,06 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daun Kemangi = 30 mg
Khasiat / Manfaat Daun Kemangi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : D
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

5. KARAKTERISTIK
1. Tanaman kemangi atau surawung merupakan termasuk tanaman kecil, tinggi pohon ini bisa mencapai kurang lebih 100 cm
2. Tanaman kemangi atau surawung memiliki batang lurus dan biasanya memiliki banyak cabang
3. Tanaman kemangi atau surawung memiliki daun berwarna hijau dengan panjang bisa mencapai 5 cm. Daun kemangi atau surawung berbentuk bulat pada ujungnya berbentukk runcing namun daun ini tidak keras jika dipegang
4. Tanaman kemangi atau surawung memiliki ciri khas tersendiri yaitu pada daunnya memiliki bau yang sangat khas dan menyengat dan jika dimakan daun akan terasa pahit
5. Tanaman kemangi atau surawung memiliki bunga berwarna putih dan biasanya tumbuh paling ujung tanaman

1.3 ASAM JAWA
1. ASAM JAWA Tamarindus indica )

Hasil gambar untuk ASAM JAwa adalah

Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek. Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional yang dijual oleh penjual jamu keliling, biasanya ibu-ibu yang menggendong bakul dengan botol berisi aneka jamu (jamu gendong).

Asam jawa dihasilkan oleh pohon dengan nama ilmiah Tamarindus indica, yang termasuk suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw., Sd.), acem (Md.), asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi) dan lain-lain. Juga sampalok, kalamagi (Tagalog), magyee (Burma), ma-kham (Thai), khaam (Laos), khoua me (Kamboja), me, trai me (Vietnam), dan tamarind (Ingg.)[2]. Buah yang telah tua, sangat masak dan dikeringkan biasa disebut asem kawak.

2. SEJARAH


Asam jawa termasuk tumbuhan tropis. Asal-usulnya diperkirakan dari savana Afrika timur di mana jenis liarnya ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah menjelajah ke Asia tropis,[ dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika Latin. Di banyak tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian meliar seperti di hutan-hutan luruh daun dan savana.
Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m (kadang-kadang hingga 1.500 m) dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang.

3. MANFAAT/FUNGSI

1. Memperlancar sistem pencernaan
2. Menjaga kesehatan jantung
3. Mengelola diabetes
4. Membantu menurunkan berat badan
5. Membantu melindungi organ hati

4. KANDUNGAN GIZI
Kandungan Nutrisi di Dalam Asam Jawa
Asam jawa merupakan buah tinggi kalori, di mana setiap 100 gramnya mengandung sekitar 240 kalori. Asam jawa mengandung banyak karbohidrat dan serat. Selain itu, asam jawa juga mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, vitamin K, kalsium, zat besi, seng, kalium, magnesium, dan fosfor.

5. KARAKTERISTIK
Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat.
Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk.
Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.
Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang. Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.

Equipment and utensil PKN 7

                        EQUIPMENT AND UTENSIL 1.        NAMA : SOUP TURIN  ...