Describe ingredient
1. Name of ingredient: kayu manis ( cinnamon )
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
2. History of cinnamon
Spices dan Herbs atau singkatnya disebut rempah sudah dikenal manusia beberapa ribu tahun sebelum Masehi, tepatnya tahun 2600 - 2100 SM (Sebelum Masehi). Di Mesir, "Kayu Manis" (Cinnamon) dimnfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi. Namun, sejarah menyatakan bahwa "Kayu Manis" sudah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan "Kayu Manis" dari India dan Srilanka (Ceylon) ke negara Arab bagian Selatan. Pedagang Saba saat itu masih menyembunyikan asal-usul tanaman ini.
Beberapa tehun setelah 2100 SM, Mesir mengimport "Kayu Manis" dari Cina dan Asia Selatan khusus untuk membalsam mayat-mayat raja. Memang, untuk membuat mumi, selain "Kayu Manis" juga dimanfaatkan jenis rempah lain yang wangi, misalnya cumin (Cumimum cymmimum), anis (Anijs pimpinella anisum L.), dan majoraan (Origanum vulgaris L.).
ada sekitar tahun 40 sesudah Masehi, Hippalus, seorang pedagang Yunani menyadari bahwa setiap tahun arah angin berhembus dari Timur ke Barat atau sebaliknya pada bulan-bulan tertentu. Angin tersebut yang kini disebut angin musim dimanfaatkan penjelajah untuk ke Timur, yaitu dari Laut Merah menuju India. Daerah pantai Barat India, yaitu Malabar, sangat kaya dengan jenis rempah. Aktivitas pedagang Yunani tersebut disusul oleh pedagang Romawi sehingga perdagangan rempah di belahan dunia Barat semakin ramai.
Dengan semakin ramainya perdagangan rempah akhirnya pemanfaatan rempah pun menjadi meningkat. Kalau sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk pembuatan mumi maupun untuk keperluan religius, akhirnya pada sekitar tahun 40 Masehi tersebut pemanfaatannya semakin meningkat, yaitu untuk keperluan penambah cita rasa makanan. Hal ini didukung oleh sebuah buku tentang seni memasak yang ditulis oleh seorang ahli masakan berbangsa Romawi, yaitu Apicius. Dalam buku tersebut dicantumkan tentang penggunaan rempah dari Asia untuk masakan berselera tinggi.
Peranan pedagang Romawi memperdagangkan rempah akhirnya bangkrut setelah pedagang Arab dalam mengembangkan agama Islam menundukkan kerajaan Romawi. Kota Aleksandria diduduki tentara Islam pada tahun 641 Masehi. Saat itulah praktis perdagangan rempah antara Timur dan Barat berakhir. Pada abad ke-12, perdagangan rempah dinyatakan ramai kembali.
Pada abad ke-16 bangsa Portugis berlayar ke India yang merupakan sumber segala jenis rempah dan berusaha menguasai perdagangan. Namun, sekitar 100 tahun kemudian, yaitu tahun 1656, perdagangan rempah termasuk "Kayu Manis", diambil alih bangsa Belanda. Hasil "Kayu Manis" dari Srilanka sangat populer di Belanda dengan nama Canel. Kata 'Canel' berasal dari kata 'Cana' yang berarti pipa. Oleh karena bentuknya tersebut sehingga pipa kulit yang berdiameter kecil dapat masuk ke dalam pipa berdiameter lebih besar.
Untuk dapat lebih menguasai perdagangan "Kayu Manis" akhirnya Bangsa Belanda membentuk organisasi perdagangan dengan nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagni). Nama VOC sendiri hingga kini masih tergores dalam benak setiap rakyat Indonesia.
"Kayu Manis" yang semula merupakan tanaman hutan akhirnya diusahakan penanamannya oleh bangsa Belanda menjadi lebih teratur dalam bentuk perkebunan di Srilanka (1770). Tahun 1796, monopoli Belanda dalam perdagangan "Kayu Manis" diambil alih bangsa Inggris.
Di Indonesia, tanaman "Kayu Manis" dari Srilanka (Cinnamomum zeylanicum) didatangkan ke Pulau Jawa tahun 1825 yang kemudian menyebar ke India Selatan, Madagaskar, hingga Brazil. Walaupun demikian, hasil kulit "Kayu Manis" dari Srilanka masih tetap terkenal karena kualitasnya melebihi hasil dari negara lain.
Pada hakekatnya, lama sebelum bangsa Belanda merajai perdagangan "Kayu Manis", sudah ada dua jenis kulit "Kayu Manis" yang dihasilkan oleh dua jenis tanaman yang berbeda. "Kayu Manis" dari India Selatan dan Srilanka berasal dari Cinnamomum zeylanicum, sedangkan dari Vietnam Selatan dan Himalaya Timur berasal dari Cinnamomum cassia. Dibanding Cinnamomum zeylanicum kulit dari Cinnamomum cassia masih lebih kasar dan tebal serta aroma lebih tinggi karena kadar minyak atsirinya lebih tinggi. Hanya saja kualitasnya tidak setinggi minyak atsiri dari Cinnamomum zeylanicum. Dalam perdagangan, kulit bagian luar Cinnamomum zeylanicum dibuang, sedangkan Cinnamomum cassia dipertahankan.
Kalau pedagang kulit "Kayu Manis" di dunia Barat hanya mengenal kedua jenis "Kayu Manis" tersebut hingga sebelum tahun 1800-an. Di Indonesia sendiri sudah ada jenis "Kayu Manis" lain, yaitu Cinnamomum burmanni. Jenis "Kayu Manis" yang brbeda dengan Cinnamomum zeylanicum dan Cinnamomum cassia, ini benar-benar merupakan tanaman asli Indonesia. Cinnamomum burmanni merupakan tanaman hutan di Sumatera Barat. Hingga kini Cinnamomum burmanni masih tetap merupakan penghasil kulit dengan nama 'padang kaneel'. Ada juga yang menamakan kulit "Kayu Manis" tersebut dengan 'cassiavera'. Kualitas kulit "Kayu Manis" dari Padang tersebut memang masih jauh di bawah kualitas "Kayu Manis" Srilanka.
Selain Cinnamomum burmanni, Indonesia pun masih memiliki beberapa jenis tanaman dari keluarga Cinnamomum. Hanya saja kualitas kulitnya masih lebih rendah dibanding Cinnamomum burmanni. Cina dan Vietnam pun mengeksport "Kayu Manis" dari jenis Cassia lignea dan Cassia Cina, tetapi kualitasnya masih di bawah cassavera.
Memang bukan hanya di Sumatera Barat saja, daerah lain di Indonesia seperti Jawa, Flores, Timor, Bali, Sulawesi dan Sumatera (selain Sumatera Barat) pun dapat dijumpai tanaman Cinnamomum burmanni ini. Selain terdapat di hutan sebagai tanaman liar, tanaman ini pun banyak ditanam di kebun dan tegalan, baik sebagai tanaman perkebunan maupun tanaman pagar.
3. Nutrisi/kandungan gizi kayu manis
KANDUNGAN GIZI
Kulit kayu manis
Jumlah Per 100 g
Kalori (kcal) 247
Jumlah Lemak 1,2 g
Lemak jenuh 0,3 g
Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,2 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 10 mg
Kalium 431 mg
Jumlah Karbohidrat 81 g
Serat pangan 53 g
Gula 2,2 g
Protein 4 g
Vitamin A 295 IU Vitamin C 3,8 mg
Kalsium 1.002 mg Zat besi 8,3 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,2 mg
Vitamin B12 0 Āµg Magnesium 60 mg
Informasi Gizi
Ukuran Porsi: 100 gram (g)
per porsi
Kilojoule 1092,024 kj
Kalori 261 kkal
Lemak 3,19 g
Lemak Jenuh 0,65 g
Lemak tak Jenuh Ganda 0,53 g
Lemak tak Jenuh Tunggal 0,48 g
Kolesterol 0 mg
Protein 3,89 g
Karbohidrat 79,85 g
Serat 54,3 g
Gula 2,17 g
Sodium 26 mg
Kalium 500 mg
Source: https://mobile.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/kayu-manis?portionid=56603&portionamount=100,000
4. Fungsi/manfaat kayu manis
1. Mengontrol gula darah
Manfaat kayu manis yang pertama adalah kemampuannya mengontrol gula darah. Hal ini dikarenakan kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah.
Selain itu, kayu manis juga membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe 2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, trigliserida, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes.
2. Antiinfeksi
Manfaat kayu manis lainnya adalah kemampuannya mengatasi infeksi. Hal ini karena kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.
3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak. Selain itu, aroma kayu manis juga bisa meningkatkan proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, dan kecepatan bekerja.
4. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan. Oleh karena itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari penyakit jantung dan kolesterol.
Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, manfaat kayu manis juga bisa mengobati konstipasi karena kandungan seratnya.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa, manfaat kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.
6. Menghangatkan
Kayu manis biasanya digunakan oleh pengobatan tradisional China pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.
7. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Kayu manis juga mengeluarkan asam lemak antiperadangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.
Cinnamaldehyde merupakan suatu senyawa atau komponen di dalam minyak atsiri terletak pada sel minyak pada kulit kayu manis. Minyak atsiri semula di luar sel kemudian merusak sel-sel disekitarnya sehingga terbentuklah saluran semacam organ dengan minyak atsiri di dalamnya yang disebut kelenjar. Pembentukan kelenjar yang demikian disebut sebagai pembentukan secara schizolysigen.
8. Meringankan sakit pada penderita rematik
Manfaat kayu manis untuk kesehatan selanjutnya adalah kemampuannya dalam mengatasi rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di Department of Internal Medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.
9. Menyeimbangkan kadar hormon
Kayu manis memiliki kandungan alami yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon progesteron, dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.
10. Antimikroba
Salahg satu manfaat kayu manis yang cukup populer adalah kegunaannya untuk melawan pertumbuhan jamur dan bakteri, salah satunya adalah jenis Candida. Candida adalah mikroorganisme penyebab infeksi yang bisa ditemukan di mulut, vagina dan usus, yang menyebabkan penyakit pada kulit dan membran mukus.
Infeksi Candida pada bagian dalam tubuh bisa dikurangi bahkan dihentikan dengan mengonsumsi kayu manis. Peran ini didukung oleh kandungan cinnamaldehyde yang terdapat pada minyak kayu manis.
11. Meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin
Kandungan kromium dan polifenol dalam kayu manis terbukti meningkatkan sensitivitas terhadap hormon insulin, mengingat senyawa-senyawa ini mempunyai efek yang mirip dengan persinyalan insulin dan kontrol glukosa.
Semakin meningkatnya sensitivitas terhadap insulin dalam tubuh seseorang, semakin sedikit jumlah insulin yang dibutuhkan oleh orang tersebut untuk membuat gula darah menjadi stabil. Dengan meningkatnya sensitivitas terhadap hormon insulin, risiko penyakit tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, dan kolesterol bisa diminimalisir.
12. Menjaga kondisi sel saraf
Kematian sel saraf merupakan pemicu berbagai penyakit saraf, seperti penyakit Huntington, Alzheimer, Parkinson, dan sejenisnya. Penyakit-penyakit neurodegeneratif ini berhubungan dengan kerusakan sel-sel saraf dan memengaruhi pengendalian gerak, pengolahan informasi sensorik, hingga pengambilan memori.
13. Baik untuk jantung
Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi makanan yang kaya akan rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis, dapat mengurangi efek negatif dari makanan berlemak, sehingga dipercaya dapat dipercaya menurunkan risiko penyakit jantung.
14. Infeksi bakteri dan jamur
Kandungan zat cinnamaldehyde yang terdapat pada kayu manis diyakini mampu membantu melawan berbagai jenis infeksi. Minyak kayu manis misalnya, telah terbukti efektif dalam mengobati infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh jamur. Efek antimikroba pada kayu manis juga dapat membantu mengurangi bau mulut dan mencegah kerusakan gigi
15. Mengatasi Alzheimer
Manfaat kayu manis untuk kesehatan yang selanjutnya adalah kemampuannya mengatasi Alzheimer. Semua ini karena kandungan antioksidan seperti polifenol yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kayu manis ini bisa melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan juga dipercaya bermanfaat untuk penyakit Alzheimer.
Selain kandungan antioksidan yang tinggi, kandungan lain yang terdapat pada kayu manis dipercaya juga dapat menghambat penumpukan protein di otak, yang merupakan salah satu penyebab utama Alzheimer.
16. Antioksidan
Bagi Anda yang sering terpapar polusi udara, disarankan untuk mendapatkan manfaat kayu manis. Khasiat kayu manis yang bisa dirasakan oleh tubuh karena kandungan antioksidannya yang tinggi yaitu polifenol, zat yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
Polifenol dalam kayu manis juga bisa bermanfaat untuk menjaga dan memelihara kesehatan lainnya antara lain, mengurangi tanda-tanda penuaan, melindungi kulit dari radiasi sinar UV, mengurangi inflamasi, dan menjaga kesehatan otak.
5. Karakteristik kayu manis
-Kayu manis ini memiliki tinggi sekitar 8 meter hingga dengan 10 meter.
-Pada bagian daunnya berwujud lonjong dan juga agak runcing terhadap bagian ujungnya.
-Memiliki tulang daun sekitar 3 hingga 5.
-Daun berwarna kemerah-merahan terhadap selagi daun kayu manis masih muda dan jikalau daunnya sudah tua akan berwarna hijau tua.
-Pada bagian daun yang sudah tua terhadap bagian tulangnya akan keluar pucat dan terhadap bagian bawahnya
berwarna putih.
-Memiliki bunga kecil-kecil yang baunya tidak cukup sedap, dan tangkai terhadap bunga selanjutnya berwarna
putih.
-Memiliki buah layaknya telur dan kelopaknya besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar