1. RENDANG
Sejarah Rendang
Rendang adalah salah satu makanan khas Indonesia yang menjadi salah satu makanan terlezat di dunia. Di Indonesia mudah sekali untuk menemukan rending, setiap hari raya umat muslim di seluruh Indonesia pasti menyajikan makananan yang satu ini, dan di setiap rumah makan Padang menu ini menjadi menu utama yang selalu di cari.
Rendang
Rendang berasal dari daerah Sumatera Barat yang beribukota Padang, makanan ini menjadi ikon masyarakat Minangkabau dikarenakan masyarakat Minang lah yang pertama kali menciptakan makanan terlezat di dunia ini, Rendang sudah ada sejak zaman dahulu tepatnya pada pertengahan Abad 16 sekitar tahun 1550 an, diyakini Rendang sudah ada sejak masyarakat Minang menggelar upacara adat pertama mereka.
Makanan ini mulai menyebar ke berbagai pelosok tanah air dan luar negeri seiring berjalannya tradisi Merantau rakyat Minangkabau, penyebaran Rendang mula mula menyebar ke kawasan Melayu, di mulai dari perantauan Minang menuju ke Sumatera Utara, Aceh, Riau, Jambi, Palembang sampai ke Negeri Jiran kita Malaysia dan setelah itu mulai menyebar ke seluruh pelosok Nusantara sampai ke Luar Negeri.
Ada beberapa Literatur pada Abad ke 19 yang mengulas sedikit tentang Rendang, pada zaman itu masyarakat Minang sering melakukan perjalanan (Merantau) menuju Selat Malaka dan Singapura, waktu itu perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisa menempuh waktu sekitar satu bulan, pada waktu itu di sepanjang perjalanan tidak ada perkampungan atau pemukiman penduduk, dan untuk mengisi perbekalan masyarakat Minang membawa Rendang untuk perbekalan dikarenakan makanan yang satu ini tahan lama.
Dan berdasarkan cerita rakyat Minang dipercaya pada abad ke 16 ketika mereka mau membuka sebuah perkampungan baru makanan ini adalah salah satu solusi masyarakat Minang sebagai bekal perjalanan dikarenakan tahan lama nya makanan yang satu ini.
Kuliner ini dilahirkan tidak semata mata karena kelihaian masyarakat Minang, secara tidak langsung kuliner ini tercipta karena ada para pedagang dari luar negeri yang menjual bumbu bumbu khusus untuk membuat Rendang, seperti para pedagang dari Gujarat India yang menjual beberapa bumbu bumbu yang diperlukan untuk membuat Rendang pada saat itu.
Pada zaman dahulu Rendang hanya disajikan untuk acara acara khusus Adat Minangkabau saja, misalnya upacara adat orang Minang Kenduri upacara adat khusus untuk menyambut tamu kehormatan, setelah itu Rendang mulai disajikan untuk acara Khitanan, Ulang Tahun, Pernikahan, Barzanji dan hari besar agama Islam seperti hari raya Idul Adha dan hari raya Idul Fitri.
Rumah Adat Minang
Bagi masyarakat Minang Rendang sangat memiliki makna Budaya, mempunyai arti tersendiri bagi masyarakat Minangkabau mkna dari Rendang adalah Musyawarah dan Mufakat yang terdiri dari 4 bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang Yaitu :
1. Dagiang (daging sapi), merupakan ambing dari “Niniak Mamak” (para pemimpin Suku adat).
2. Karambia (kelapa), merupakan ambing “Cadiak Pandai” (kaum Intelektual).
3. Lado (cabai), merupakan ambing “Alim Ulama” yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama.
4. Pemasak (bumbu), merupakan ambing dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Rendang kian mahsyur namanya dan sangat diakui dunia sebagai salah satu makanan terlezat dunia, tak tanggung tangung yang mensurvei Rendang menjadi salah satu makanan terlezat di dunia adalah CNN, dan pada tahun 1987 salah satu restoran cepat saji diamerika Burger King pernah membuat menu Rendang Burger sebagai menu di restoran itu.
Fenomena Rendang yang sangat luar biasa pun menjadikan dua Negara yang bertetangga dan masih sama sama Rumpun Melayu sempat Bersitegang, Malaysia mengklaim bahwa Rendang adalah makanan khas dari negeri Jiran tersebut, rakyat Indonesia sempat meradang dan terjadi perdebatan sengit di berbagai media.
“UNESCO mendaftarkan Rendang sebagai makanan Tradisional khas Minangkabau pada tahun 2010 dengan nomor registrasi 776”
Di Indonesia orang orang mengenal dua jenis Rendang Sejati :
· Rendang Basah atau Kalio
· Rendang Kering
Yaitu Rendang Basah dan Rendang Kering, Rendang Basah atau yang lebih dikenal dengan Kalio, adalah Rendang yang dimasak dalam waktu yang cukup singkat dan santannya belum begitu sempurna, jenis yang satu ini daya tahannya tidak begitu lama, hanya sekitar satu Minggu, Umum ditemukan di Malaysia, Singapura, Brunei dan Belanda, di Malaysia orang orang menyebutnya dengan Rendang Kelantan dan Rendang Negeri Sembilan.
Rendang Kering adalah Rendang sesungguhnya yang dibuat oleh masyarakat Minang, Rendang yang satu ini membuthkan waktu memasak yang cukup lama sampai santan mongering dan bentuknya terserap sempurna, Rendang yang satu ini mempunyai daya tahan yang sangat lama, dalam suhu ruangan Rendang ini bisa bertahan sampai 4 Minggu atau satu bulan dan jika di bekukan akan bertahan sampai setengah tahun.
Selain dua jenis diatas sekarang Rendang mempunyai variasi, selain menggunakan Daging Sapi orang orang juga menggunakan berbagai macam bahan utama seperti :
· Rendang Daging
· Rendang Bebek
· Rendang Ayam
· Rendang Telur
· Rendang Hati
· Rendang Paru
2. AYAM TALIWANG
Masakan bernama Ayam Taliwang ini merupakan kuliner yang pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Karang Taliwang. Kemunculan masakan ini pertama kali pada masa perang antara kerajaan Selaparang dan kerajaan Karangasem Bali. Melansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, pada masa itu pasukan dari kerajaan Taliwang di datangkan ke Lombok untuk membantu kerajaan Selaparang berdamai dengan kerajaan Karangasem.
Pasukan dari Kerajaan Taliwang kemudian ditempatkan di suatu wilayah yang diberi nama Karang Taliwang. Pasukan ini bertugas untuk melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar pertempuran yang menelan banyak nyawa dan harta tidak berlanjut. Di dalam pasukan juga terdapat pemuka agama Islam, juru masak dan juru kuda yang semuanya memiliki tugas masing-masing.
Di saat inilah, para juru masak dari kerajaan Taliwang bekerja dengan baik. Mereka senantiasa menyiapkan masakan yang lezat untuk pasukan kerajaan Taliwang. Salah satu masakan tersebut adalah Ayam Taliwang. Juru masak membuat masakan ini dengan memanfaatkan bahan masakan serta bumbu yang ada di sekitar mereka.
Seiring berjalannya waktu, pasukan dari Taliwang dan suku Sasak Lombok saling berbaur. Dari pembauran ini kemudian muncul budaya baru baik itu dalam bersosialiasi mamupun pengolahan makanan yang saling disesuaikan antara pasukan Taliwang dan masyarakat asli Lombok. Dan dari sinilah sajian Ayam Taliwang tercipta.
Perkembangan Ayam Taliwang
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa Ayam Taliwang mulai dijual pada masyarakat Karang Taliwang pertama kali oleh seorang ibu bernama Nini Manawiyah. Tak hanya dijual di Karang Tawaling, sajian ayamnya yang dulu diberi nama ayam bebelah tersebut mulai dikenal masyarakat luar daerah seperti halnya Mataram.
Pada tahun 1960, Ayam Taliwang semakin tenar dan dikenal banyak masyarakat. Tak hanya Nini Manawiyah yang menjual sajian Ayam Taliwang, seiring dengan berjalannya waktu masyarakat lainnya juga mulai membuka warung yang menyajikan sajian Ayam Taliwang. Tahun 1970, warung tenda mulai dikenal dan banyak warung tenda yang berdiri di Lombok sekitarnya yang menjual menu utama Ayam Taliwang.
Pada tahun 1980, restoran yang menjual sajian Ayam Taliwang mulai dibuka. Pada tahun itu juga, Ayam Taliwang dinobatkan sebagai kuliner khas Lombok. Dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, Ayam Taliwang tak hanya dikenal di Lombok sekitarnya saja. Kini, Ayam Taliwang telah dikenal ke seluruh Nusantara dan pemasarannya telah ke berbagai daerah di Indonesia.